BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Thursday, August 5, 2010

~** Ramadhan Come Back**~

Selamat datang jiran Syaaban.. Ahlan wasahlan ya Ramadhan. Penantianmu amat membuak-buak rindu terhadapmu apatahlagi saat meninggalkanmu..Rasa tidak mahu ia pergi.. Apakah sempat ana meneguk pahala di Majlis Ramadhan nanti… Allahu Rabbi..berikan ana kesempatan sekiranya tidak cukup sebulan sehari pun sudah memadai.. Rasa rugi insan yang tidak mengenal kelazatan Ramadhan al-barakah ni..Terbentang pahala tu dihadapan mata hambaNya. Janganlah terhijab nikmat itu dari mereka ya Allah.. Tentunya kebahagiaan meyelimuti kita dalam menyambut kedatangan bulan yang mulia ini. Ayuh kita buat perancangan tingkatkan amalan kita perkasakan keimanan yang turun naik.

Jom buka minda jap....Menurut sejarah, puasa amat diperhatikan oleh bangsa Celt (penduduk Eropa Barat dahulu) sebelum mereka memeluk agama Kristian. Sedangkan bangsa Mexico dan Peru dahalu adalah sama seperti halnya bangsa-bangsa Babylonia dan Assyiria dalam hal memperhatikan puasa sebagai syarat untuk bertaubat dan melebur dosa atau mempersembahkan pengorbanan mereka.

Demikian pula orang-orang Mesir penyembah berhala, juga berpuasa. Bangsa Yunani bahkan lebih mementingkan puasa, terutama bagi wanita-wanitanya, juga bangsa Romaei mementingkan puasa juga.

Pengikut Budha di Tibet mengenal ada dua puasa. Pertama puasa terus menerus 24 jam tanpa makan dan minum. Yang kedua puasa selama tiga hari, yang setiap harinya hanya berbuka dengan secangkir air saja. Dan masih ada yang ketiga, yakni puasa selama tiga hari tetapi sewaktu berbuka boleh makan apa saja.

Agama Hindu dan Jain sampai saat ini masih mempunyai syariat puasa. Bangsa India pengikut Manu memandang puasa adalah sebagai ibadah yang paling mulia. Dan pengikut Brahma lebih keras lagi peraturannya. Anak-anak mereka dengan keras diperintahkan melatih diri dengan berpuasa. Hingga saat ini masih berlaku. Mereka terkenal sebagai umat yang mementingkan puasa. Bahkan diantara mereka yang termasuk golongan Yogi, ada yang melaksanakan puasa terus menerus selama 10 hari, ada yang 15 hari, tanpa makan selain air je.

Di Tiongkok, ajaran Taoisme telah menentukan waktu-waktu berpuasa yang terlalu keras untuk guru-gurunya. Confusionisme juga mempunyai tradisi puasa sebagai persiapan untuk sembahyang bagi arwah nenek moyangnya.

Agama Yahudi mementingkan puasa tahunan, yakni pada hari penebusan. Pada mulanya mereka berpuasa empat hari setahun (ada yang mengatakan 7 hari) untuk memperingati keruntuhan Yerussalem. Puasa yang diwajibkan itu dengan cara tidak makan dan minum sehari semalam kecuali hanya sekali saja. Tetapi peraturan itu kemudian dirubah menjadi berpuasa mulai tengah malam sampai tengah hari saja. Selain itu bangsa Yahudi juga berpuasa satu hari di bulan Agustus untuk memperingati kembali direbutnya Yerussalem. Dalam Taurat dikatakan orang Yahudi diwajibkan berpuasa di hari yang kesepuluh di bulan ketujuh.

Orang-orang Yahudi yang dikatakan soleh berpuasa Isnin dan Khamis sebagai peringatan terhadap Nabi Musa as. Yang pergi ke Bukit Sinai pada hari Isnin dan kembali dari Sinai pada hari Khamis.

Ternyata di dalam lembaran-lembaran Taurat, umat Nabi Ibrahim, bangsa Shabean dari Harran dan seluruh Nabi-nabi menerima syariat puasa. Apalagi agama-agama monotheisme, sedangkan politheisme seperti Zoroaster dan kepercayaan-kepercayaan lainnya sebagaimana dijelaskan di atas, semua mempunyai adapt berpuasa.

Di dalam Injil Lukas 5 : 33, 35 dan Matheus 6 : 16, 17 telah menyinggung soal puasa. Memang kaum Nasrani zaman dahulu mengerjakan puasa 40 hari selama setahun, dengan hanya berbuka sekali saja dalam sehari semalam. Namun dalam perkembangannya, dewan gereja mengadakan beberapa jenis puasa, yang antara lain terjadi perbedaan antara beberepa sekte yang ada.

Tengok non-muslim pun mengerti apa itu puasa tapi tidak berbaloi amalan mereka dengan pahala yang tidak mungkin mereka kecapi. Sayangnya..alangkah bagus jika hijab itu terbentang dimata mereka..Umpama pokok yang tidak menghasilkan buahnya. Kita yang berdarah Islam ini tautkan hati itu dengan jiwa keislaman kita yang sudah berapa tahun ia mengalir dalam tubuh kita.

Di dalam hadith sohih dikatakan, Ash-shiyaamu nishfu sh-shobri, “Puasa itu adalah sebahagian dari sabar”. Sebab itu, kita dapat mengetahui bahwa Allah mewajibkan puasa itu juga untuk kemaslahatan kita. Jadi, tidak seperti anggapan kaum watsani yang mengatakan bahawa tujuan puasa adalah untuk memadamkan kemarahan dewa jika melakukan sesuatu yang mengundang kemurkaan dewa itu. Atau puasa ini sering dilaksanakan justeru untuk tujuan-tujuan tertentu. Kata mereka, dewa itu bisa mengabulkan permintaan mereka jika dilakukan penyiksaan diri dan membunuh kemahuan syahwat manusia. Pandangan ini tersebar luas dikalangan ahli kitab, lalu datanglah agam Islam untuk menghapus semua i’tikad tersebut.

Siapapun yang meredah bulan mulia ini dengan ‘concrete’, maka jiwanya akan merasa tenang dan tidak goncang di dalam menghadapi ujian dan musibah yang bagaimanapun besarnya. Jika ia terkena musibah, maka hanya jasadnya saja yang merasakan, sedang jiwanya tetap tenang. Semoga kita dapat menjalankan puasa dengan khusyu’ dan hanya mengharap maqam redha minallah. Amin

Baru-baru ni ana tersentak apabila ana terdengar seseorang menasihati seseorang dan menyentuh akan hikmah..
Tapi yang dijawab...

Ape hikmah-hikmah? Tak habis-habis dengan hikmah!!!


Luruh jantung ana. Kita yang pinjam nafas dari Allah ni pun dikira hikmah.. Ada otak atau tidak insan ini..Astaghfirullah ana cuba bawa bersabar dan berhikmah..Look!! Dalam hidup kita sendiri tidak lari dari hikmah.. Kata-kata yang dikeluarkan ibarat tiada helmet sebelum berlepas.. Bagai tiada asas yang dipegang.. Mengucap panjang ana... Moga beliau diberi petunjukMu ya Allah....

Puasa itu separuh dari kesabaran..
Kesabaran itu separuh dari keimanan..

Moh kite perteguhkan iman kita bersama (^_~)



~Hurul Jannah~
7.44 a.m
06 Ogos 2010/23 Syaaban 1431

0 comments: